You are currently viewing Karier Seputar Perfilman, Berkiprah Di Industri Kreatif Yang Terus Berkembang

Karier Seputar Perfilman, Berkiprah Di Industri Kreatif Yang Terus Berkembang

Pernahkah di antara teman-temen Cerita Cara yang membayangkan urutan perjalanan sebuah film bisa tayang di bioskop atau di layar TV di rumah?
Ada beberapa negara yang terkenal dengan industri perfilmannya, seperti Amerika dengan Hollywood, kemudian India, dan yang sekarang populer adalah Korea dengan drakor (drama Korea). Sesungguhnya industri perfilman merupakan dunia kretif yang sangat luas dan dinamis. Sejak tahap awal pengembangan ide hingga distribusi dan pemasaran film, menawarkan peluang karier seputar perfilman yang semakin luas lingkupnya.

Pra-Produksi (Pengembangan & Perencanaan)

Walaupun masih di tahap awal, ketika sebuah ide diubah menjadi rencana konkret untuk pembuatan film, banyak pihak yang berkolaborasi dan kerja tim yang solid.

Sependek-pendeknya durasi sebuah film, mau itu film indie atau komersil, ditentukan oleh pendanaan, untuk itu perlu seorang produser yang bertanggungjawab atas keseluruah proyek film. Produser selain terlibat mulai dari pendanaan, juga merekrut kru, bekerjasama dengan beberapa produser bidang lainnya. Misalnya produser eksekutif, produser lini, dan produser asosiasi.

Tokoh utama atau boleh dibilang otak dari terwujudnya sebuah film adalah peran sutradara (director). Steven Spielberg merupakan sutradara terkenal, dengan filmnya yang sering memiliki visual kuat. Kalau di Indonesia, teman Cerita Cara pasti mengenal Joko Anwar atau Hanung Bramantyo.
Tugas sutradara adalah mengarahkan aktor, mengawasi sinematografi, dan memastikan visi cerita terwujud.

Masih ada peran profesi lainnya pada tahap pra-produksi ini, antara lain penulis skenario (screenwriter) yang perannya adalah menulis naskah film, termasuk dialog, deskripsi adegan, dan alur cerita.
Lalu ada peran peneliti (researcher) yang melakukan riset untuk memastikan akurasi fakta, sejarah, atau detail teknis dalam skenario. Jangan sampai sebuah film yang mengangkat kejadian sesuai fakta, ternyata melenceng dari kisah sebenarnya.
Kemudian ada peran pengembang cerita (story developer), yang membantu mengembangkan ide cerita dari konsep awal hingga menjadi naskah yang solid.

Dan yang tak kalah penting adalah peran manajer lokasi (location manager), yaitu tugasnya mencari dan mengamankan lokasi syuting yang sesuai dengan kebutuhan skenario.

Produksi (Pengambilan Gambar)

tahap produksi (pengambilan gambar), sumber image: Photo by Lê Minh: https://www.pexels.com/photo/photo-of-people-filming-on-set-3062532/

Tahap produksi merupakan tahap paling krusial karena merupakan tahap ketika filam secara fisik mulai direkam.
Walaupun sekarang sudah ada perekaman digital dan proses editing juga digital, tetap saja perekaman fisik merupakan faktor utama dan harus dilakukan dengan teliti.

Berikut adalah berbagai profesi yang ambil bagian dalam proses produksi dan semuanya memegang peranan penting:

Asisten Sutradara (Assistant Director – AD)

Bertanggung jawab atas logistik di lokasi syuting, memastikan jadwal terpenuhi, dan mengelola kru.

Departemen Kamera

  • Director of Photography (DP)/Sinematografer: Bertanggung jawab atas aspek visual film, termasuk pencahayaan, komposisi, dan pergerakan kamera.
  • Operator Kamera (Camera Operator): Mengoperasikan kamera sesuai arahan DP.
  • Asisten Kamera (Camera Assistant – AC): Bertanggung jawab atas fokus, clapper board, dan perawatan kamera.

Departemen Suara (Produksi)

  • Sound Mixer: Bertanggung jawab merekam dialog, efek suara, dan suara ambien di lokasi syuting.
  • Boom Operator: Mengoperasikan boom mic untuk menangkap suara terbaik.

Departemen Pencahayaan (Grip & Electric – G&E)

  • Gaffer (Chief Lighting Technician): Bertanggung jawab atas semua aspek pencahayaan.
  • Best Boy Electric: Asisten Gaffer.
  • Key Grip: Mengelola perlengkapan non-listrik yang mendukung kamera dan pencahayaan.

Departemen Tata Artistik (Art Department)

  • Production Designer: Bertanggung jawab atas tampilan visual keseluruhan film (set, kostum, properti).
  • Art Director: Mengelola tim yang membangun set dan menciptakan properti.
  • Set Decorator: Memilih dan menata furnitur dan dekorasi set.
  • Properti Master: Bertanggung jawab atas semua properti yang digunakan dalam film.

Departemen Kostum & Tata Rias

  • Desainer Kostum: Merancang dan memilih pakaian untuk karakter.
  • Penata Rias (Makeup Artist) & Penata Rambut (Hair Stylist): Menata penampilan aktor sesuai karakter.
  • Aktor/Aktris: Memerankan karakter dalam film.

Pasca-Produksi (Penyelesaian Film)

Adanya software digital memang memudahkan dan mempercepat proses pasca-produksi ini, yang tahapnya melibatkan penyuntingan, penambahan efek, suara, dan musik.

Berikut adalah berbagai profesi yang bisa turut ambil bagian dalam tahap pasca-produksi, yaitu:

  • Editor Film: Merangkai semua rekaman mentah menjadi sebuah film yang koheren dan memiliki alur cerita yang baik.
  • Sound Editor/Designer: Menciptakan dan menyeimbangkan efek suara, dialog, dan musik.
  • Komposer Musik: Menciptakan musik orisinal untuk film.
  • Colorist: Menyesuaikan warna dan tone visual film untuk mencapai estetika yang diinginkan.
  • Seniman Efek Visual (VFX Artist): Menciptakan atau memodifikasi gambar menggunakan teknologi komputer (CGI).
  • Animator: Jika film memiliki elemen animasi atau sepenuhnya animasi, animator membuat gerakan karakter dan objek.
  • Foley Artist: Menciptakan efek suara manual untuk film (misalnya suara langkah kaki, benturan, dll.).

Distribusi & Pemasaran

Tahap ini adalah tentang bagaimana film sampai ke penonton dan bagaimana mereka diajak untuk menontonnya.

  • Pemasar Film (Film Marketer): Mengembangkan strategi untuk mempromosikan film kepada audiens.
  • Manajer Public Relations (PR Manager): Mengelola citra publik film dan mengadakan acara promosi.
  • Distributor Film: Bertanggung jawab untuk menyalurkan film ke bioskop, platform streaming, atau media fisik lainnya.
  • Analis Box Office: Menganalisis data penjualan tiket dan performa film di pasar.
  • Penyunting Trailer: Membuat trailer dan klip promosi yang menarik.

Penutup

Nah, teman Cerita Cara, mungkin di antara teman Generasi Z ada yang tertarik dengan profesi dan karier seputar perfilman? Industri ini sangat kompetitif dan seringkali membutuhkan dedikasi tinggi, kreativitas, serta kemampuan kerja sama tim yang baik. Banyak posisi membutuhkan pendidikan formal di bidang film, komunikasi, atau seni, namun pengalaman praktis dan networking juga sangat penting.

admin

katacara.com adalah cerita kita tentang strategi. gaya, kebiasaan, usaha, tips, dan lain-lain, yang mudah dimengerti dan dilakukan.

Tinggalkan Balasan