Tips Mencari Kerja Melalui LinkedIn merupakan langkah mencari kerja yang bisa dicoba. Kalau zaman dulu, kebanyakan kita harus membuat surat lamaran yang menuliskan alasan melamar pekerjaan yang ditawarkan. Surat lamaran harus dilampiri dengan ijazah dan berbagai sertifikat keahlian lainnya. Selain itu juga mencantumkan pengalaman kerja, aktif berorganisasi, keahlian lain termasuk hobi.
Bahkan zaman belum ada internet, kita sering melihat orang yang membawa-bawa map berisi berkas lamaran, keluar-masuk kantor. Atau mungkin di antara teman-teman pun ada yang melakukan hal yang sama.
Setelah adanya internet, perusahaan menerapkan sistem recruitment melalui email khusus ke perusahaan yang membuka lowongan kerja. Bahkan penerimaan ASN (aparatur sipil negara) dan ujian masuk perguruan tinggi pun sudah lazim dilakukan secara online.
Contents
Mencari Pekerjaan >< Menawarkan Jasa
Bila dulu perusahaan merekrut pegawai dengan membuka lowongan pekerjaan, kemudian pelamar datang berbondong-bondong membawa berkas. Maka sejak adanya internet, perusahaan membuka lowongan melalui email atau link pendaftaran.
Ternyata kedua cara tersebut sangat menyita waktu dan tidak efisien.
Perusahaan sekarang mencari karyawan dengan cara headhunters, langsung mencari para profesional saja melalui website atau akun-akun yang menawarkan jasa sesuai skil. Di sisi lain, banyak para profesional tersebut menawarkan jasanya, bisa melalui media sosial misalnya Instagram, Facebook, dan LinkedIn.
Headhunters bertemu job seekers di dunia maya, klop deh.
Apa itu LinkedIn
LinkedIn adalah situs web jaringan sosial yang berorientasi bisnis, dikenal di kalangan profesional. Bila kalian membuat akun di LinkedIn maka akan terhubung dengan berbagai profesi, mulai dari lingkungan kampus hingga bisnis.
Menurut data sampai tahun 2018, LinkedIn menyatakan memiliki lebih dari 546 juta pengguna di lebih dari 200 negara dan wilayah di seluruh dunia. Lebih dari 260 juta pengguna aktif meliputi 150 bidang industri dan lebih dari 400 bidang ekonomi berdasarkan klasifikasi jasa.
Nah, melalui LinkedIn (dibaca ‘lɪŋktɪn) kalian bisa membuat CV (curiculum vitae) semenarik mungkin tetapi serius dan mengunggahnya ke dunia maya. Ada template yang kalian tinggal isi, mulai dari latar belakang pendidikan, skill yang kalian miliki, karya-karya, dan lain-lain.
Jangan lupa pasang foto profil diri yang terganteng atau tercantik, tetapi tetap serius ya…
Setelah akun profilmu selesai, silakan berselancar ke sesama LinkedIn untuk mencari informasi job yang kalian sasar.
Sering kok ada tawaran job-job dari berbagai perusahaan yang memang mencari jenis keahlian tertentu.
Membuat Curiculum Vitae Menarik di LinkedIn
Modal sebagai job seeker atau pencari kerja tentu saja membuat CV (curiculum vitae) yang meyakinkan calon klien atau pemilik perusahaan.
Pertama-tama tentu saja kalian harus membuat akun terlebih dulu di situs https://www.linkedin.com/ melalui email kalian yang aktif.
Kolom Headline dan About
Di LinkedIn, biodata diri bagaikan cover buku, yang dilihat pertama kali dari sebuah buku adalah sampul bukunya. Nah, ‘Headline’ dan ‘About’ adalah kolom pertama yang terlihat ketika profil kamu dikunjungi.
Bisa saja orang yang mencari profesional (recruiters/ head hunters) berasal dari perusahaan yang memang kamu minati. Oleh sebab itu cover kan harus terlihat menarik.
Di kolom Headline, kamu bisa menulis profesi terakhir. Bagi fresh graduate atau kamu yang baru saja lulus, bisa diisi jurusan dan nama kampusnya. Tambahkan juga keahlian yang kamu kuasai.
Walaupun LinkedIn termasuk media sosial, jangan samakan dengan Instagram, Facebook, atau Twitter ya. LinkedIn lebih formal, bahasanya pun tidak bisa suka-suka seperti Facebook bahkan Twitter.
Fokus saja, kalian ingin berprofesi sebagai apa.
Misalnya sebagai penulis buku, ya tampilkan buku apa saja yang pernah ditulis.
Kalau blogger, sering-sering saja publish artikel blog-blog kamu. Enaknya di LinkedIn ini, link artikelnya hidup, jadi audiens bisa langsung klik ke artikel kalian. Itung-itung bisa menambah view, kan…
Saling Berkoneksi dan Memberi Apresiasi
Sekarang eranya kolaborasi dan berjejaring, bukan masanya lagi bersaing dan sikut-sikutan.
Itu sebabnya bagus sekali bila kalian membina jejaring dan berkomunitas.
Caranya bagaimana?
Cari saja melalui hashtag atau tagar (#) profesi atau keahlian yang ingin kalian geluti. Buat koneksi dengan sesama profesi. Bisa dimulai dari teman-teman alumni ketika sekolah atau kuliah. Beri apresiasi pada orang-orang di dunia maya tersebut sehingga kalian akan mendapatkan teman baru.
Penutup
Perjalanan berprofesi jalannya cukup berliku. Ada orang-orang yang dengan cepat bisa langsung melejit di posisi teratas. Tetapi ada pula orang-orang yang betul harus membinanya dari dasar.
Adanya komunikasi jaringan melalui internet seperti sekarang ini sangat membantu bagi kalian yang sedang mencari kerja, pindah kerja, atau bahkan sebagai freelancer. Ciptakan informasi yang mumpuni agar kalian menjadi orang yang dicari karena prestasi.
Semoga bermanfaat.
Sumber:
Potensi mendapatkan peluang pekerjaan lewat LinkedIn ini sangat besar. Loh apa lagi kalo profil kita bagus, besar kemungkinan bakal dilirik recruiter. Ngomongin soal mencari pekerjaan, saya jadi ingat dulu naro lowongan bawa-bawa map coklat ke kantor yang dituju. Capek banget. Sekarang sudah serba praktis
Nah bener nih, sekarang HRD banyak cari calon kandidat itu lewat linkedin. MEdia sosial yang profesional dan banyak juga info info terbaru di berbagai bidang pekerjaan.
Saya udah punya akun di Linkedin tapi jarang dibuka, Bun. Baiklah, mau buka lagi lalu perbaiki CV. Siapa tahu dapat kerjaan WFH yang bayarannya dollar.
Beberapa temanku yang orang HRD memang pernah membagikan informasi lowongan kerja untuk kantornya. Jadi, benar. Kita juga bisa mencari kerja melalui koneksi di Linkedin. Cuma ya itu, secara cover memang harus menarik dulu.
LinkedIn telah menjadi platform profesional yang tak asing lagi bagi para pencari kerja. Platform ini menawarkan banyak peluang untuk menemukan lowongan kerja yang sesuai dengan minat dan kualifikasi. Yang paling penting harus tahu cara membuat profil Linkedin yang benar
Saya sudah punya akun di Linkedin juga, Bun, tadinya untuk personal branding. Profil sudah lengkap sih, cuma saya jarang update postingan di sana. Benar sekali, Linkedin memang bagus, menjadi ruang bertemu antara headhunters dan jobseekers.
Supaya dilirik memang harus di maintenance ya profil LinkedIn nya.. Saya juga pernah dapat tawaran beberapa kali dari linkedin sih
Jika ingin berpeluang besar mendapatkan tawaran pekerjaan di LinkedIn memang kudu pinter² bikin tampilan profil kita semenarik dan selengkap mungkin tentang diri kita dan skill yg kita miliki
Dulu aku bikin LinkedIn pas lagi ngerjain skripsi, berharap setelah lulus langsung dapet kerja dari LinkedIn, hehe. Ehh sampai sekarang belum ada yang nyangkut dari sana, wkwkwk.
Aku susah buka akun juga di LinkedIn tapi belum fokus untuk buat cari kerja sich. Mudah’an kedepanya bisa dapat sambilan pekerjaan juga dari LinkedIn
Aku udah punya, tapi belum dioptimalkan. Abis ini deh ya diperbaiki lagi dengan CV yang lebih menarik. Siapa tau ada yang nyangkut wkwk.
Linkedin ku belum kuisi post blogku nih, harus optimasi nih supaya semakin banyak yang berkunjung ke blogku, lumayan kan meningkatkan PV
Kalau blogger bisa kesempatan nih cari view sekalian promosi di Linkedin ya. Jadinya bisa personal branding juga
Aku punya akun Linkedin tapi belum kumaksimalkan. Bahkan baru nyadar, di sana aku nggak mencantumkan judul bukuku apa aja, cuma mencantumkan jumlah buku yang sudah terbit. Segera kulengkapi deh.
Beberapa kali memang mengfungsikan LinkedIn untuk nyari pekerjaan sebagai editor or penulis. Kalau mau bagus, sebenarnya memang harus diupgrade setiap waktu sih kak
Pernah hampir dapat kerjaan lewat LinkedIn. Cuma pas di tahap salah satu tesnya, gagal deh. Memang belum rejeki buat daku. Namun dari situ, memang peluang sih cari loker di situ
Bentar bentar, ini artikelnya perlu disave nih, saya punya LinkedIn masih belum maksimal penggunaannya, eh iya, apa fitur premium banyak membantu?
Salah satu bentuk profesionalisme juga bisa menaruh CV yang terbaik di LinkedIn yaa..
Agar ketika ada headhunters mencari, langsung tuh catch-up dan bisa jadi ladang rejeki yang bagus untuk masa depan.
Saya sudah lama punya akun LinkedIn. tapi saya gunakan buat share-share tulisan blog. Padahal sangat bermanfaat sebagai sumber mencari lowongan pekerjaan juga ya. Adik saya dulu juga beberapa kali melamar pekerjaan karena lihat infonya dari Link LinkedIn.
Cateeet! Baru² kemaren aja sih aktifin LinkedIn lagi, itu juga buat share² blog aja. Kalo cari kerja malah belum pernah, haha.. Pengen coba ah, siapa tau dapet kerjaan yg sesuai skill, hehe..
Sosmed yg bener2 serius ya cuman LinkedIn sih. Soalnya emg buat nampilin skill kita dan emg buat cari kerja. Siapa tahu dgn profil kita yg bgs, banyak perusahaan akan lirik.
Aku sih bbrp kali mendapatkan tawaran pekerjaan di DM. Namun krn kurang sreg dgn pekerjaannya, ya ga aku ambil sih. Dan bbrp kali pula, sbnrnya banyak banget yg ngelihat/ngintip profil gw. Namun krn akunku blm premium, jadi ga ketahuan deh siapa yg ngintip. Hehe.
Waah terima kasih remindernya kak, gara gara baca artikel di sini aku jadi ingat kalau mau memperbaiki profil akun LinkedIn ku
Sudah pakai linkedin sejak pertama kali muncul, dulu fiturnya masih dikit cuma bisa connect aja, sekarang lebih mirip media sosial ya, bisa melamar pekerjaan juga di sana. leih menarik.
Wah iya, aku beberapa kali dapat tawaran pekerjaan dari LinkedIn. Suami juga gitu berkali-kali pindah temoat kerja, karena tawaran melalui LinkedIn. Udah itu sekarang banyak informasi menarik yang dibagikan di LinkedIn.
pernah banget ngalamin itu ngelamar kerja ngirim paket pos atau ngedatengin perusahaan/kantornya, memang melelahkan dan menghabiskan biaya yang gak sedikit yaaa. sekarang sat set semudah itu melamar pekerjaan yang justru kita yang dicarui lewat linkedin selama profil dan skill kita bagus ya
ngonten di linked ini sekarang juga jadi tren yang banyak melirik. agak serius di banding platform lain. karena ya memang tujuannya cari kerja kali ya
Sekarang sudah modern dan canggih ya
Jadi ingat saat dulu melamar pekerjaan
Langsung datang ke pt ke pt , meninggalkan perkas lamaran