You are currently viewing Tas Siaga Bencana, Upaya Persiapan Terhadap Dampak Gempa

Tas Siaga Bencana, Upaya Persiapan Terhadap Dampak Gempa

Baru beberapa hari yang lalu di Bandung terasa gempa, yang kemudian diketahui gempa tersebut pusatnya di Kabupaten Bandung yang berdekatan pula dengan Kabupaten Garut.

Walaupun Indonesia berada di lempeng pergeseran bumi yang sering terjadi gempa bumi dan letusan gunung berapi, ternyata tak banyak yang menyiapkan Tas Siaga Bencana, sebagai upaya persiapan terhadap dampak bencana termasuk gempa.

Bahkan yang baru-baru ini terjadi di Kabupaten Bandung, konon ada seorang murid SD yang celaka karena panik berlarian ke luar kelas, sehingga kepalanya terbentur dinding.

Turut berduka untuk yang tertimpa musibah akibat bencana, tetapi mari kita bersama bersiap terhadap gempa yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

Apa Itu Gempa dan Persiapan Menghadapi Gempa Bumi

Gempa bumi adalah getaran atau guncangan permukaan bumi yang disebabkan oleh pelepasan energi yang terakumulasi di dalam kerak bumi. Energi ini dilepaskan ketika lempeng tektonik bergerak dan bergesekan satu sama lain. Gempa bumi dapat terjadi di mana saja di dunia, tetapi sebagian besar gempa terjadi di sepanjang batas lempeng tektonik.

Gempa bumi adalah fenomena alam yang tidak dapat diprediksi secara pasti kapan dan di mana akan terjadi. Walaupun belum ada teknologi mendeteksi datangnya gempa, berbeda dengan meletusnya gunung berapi, kita dapat mempersiapkan diri dan keluarga untuk menghadapi kejadian ini.

Pertama tentu saja adalah melindungi diri sendiri dan keluarga. Latih juga keluarga dan terutama anak-anak untuk tidak panik.

Berikut beberapa langkah persiapan yang dapat dilakukan:

Sebelum Terjadi Gempa

Sebelum terjadinya gempa kenali tingkat kerentanan wilayah tempat tinggal masing-masing terhadap gempa bumi. Informasi ini dapat diperoleh dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) atau instansi terkait lainnya.

Bandung, walaupun tidak terkena lempeng tektonik seperti halnya sepanjang selatan pulau Sumatera, pulau Jawa, hingga pulau Lombok. Tetapi di Jawa Barat ada beberapa sesar yang saling bersinggungan yang sewaktu-waktu menggeliat. Antara lain sesar Lembang, sesar Garsela (Garut Selatan), sesar Baribis, dan lain-lain.

Contohnya gempa yang terjadi di Garut dan Tasikmalaya, Cianjur, dan baru-baru ini di Kabupaten Bandung.

Untuk itu harus ada rencana evakuasi keluarga yang jelas dan mudah dipahami oleh semua anggota keluarga. Tentukan titik kumpul yang aman dan jalur evakuasi yang paling cepat.

Lebih penting lagi adalah rencana evakuasi pada bangunan publik, misalnya sekolah, pusat perbelanjaan, pasar, rumah sakit, dan lain-lain.

Setelah Gempa

Bila ada persiapan sebelum terjadi gempa, maka apa yang harus kita lakukan setelah terjadi gempa?

Pertama, periksa apakah ada anggota keluarga yang terluka dan berikan pertolongan pertama jika diperlukan.

Gempa seringkali disertai gempa susulan. Jadi ketika pertama terjadi gempa harus tenang terlebih dahulu, lalu keluar dari bangunan dengan hati-hati dan berkumpul di titik kumpul yang telah ditentukan.

Dengarkan informasi terbaru dari radio atau televisi mengenai kondisi pasca gempa dan ikuti petunjuk dari pihak berwenang. Penting lagi, jangan menyebarkan informasi yang tidak jelas atau belum terkonfirmasi.

Upaya Menyelamatkan Diri Saat Terjadi Gempa

Beberapa artikel yang saya baca menjelaskan bahwa kita harus tahu tempat berlindung yang aman. Tempat yang aman tersebut bernama “triangle of life” atau segitiga kehidupan.

Penjelasan sederhananya adalah saat bangunan dilanda gempa dan dikhawatirkan runtuh, maka langit-langit akan menimpa benda atau furnitur sehingga menghancurkan benda-benda ini.

Secara teori, jatuhnya benda tersebut justru menyisakan ruang kosong di antaranya, disebut sebagai “segitiga kehidupan” (lihat gambar).

triangle of life
ilustrasi triangle of life

Pada gambar tersebut menunjukkan bahwa bila terjadi gempa di dalam ruangan, berlindung di bawah meja atau tempat tidur yang kuat. Jauhi jendela, cermin, dan benda-benda yang mudah jatuh.

Jika berada di luar ruangan, cari tempat terbuka yang jauh dari bangunan, tiang listrik, dan pohon.

Jangan menggunakan lift bila terjadi gempa dan cobalah untuk tetap tenang dan mengikuti instruksi yang diberikan.

Tas Siaga Bencana

tas siaga bencana

Tas siaga bencana adalah tas yang dipersiapkan untuk menghadapi situasi darurat, seperti gempa bumi, banjir, atau kebakaran. Tas ini biasanya berisi perlengkapan yang dibutuhkan untuk bertahan hidup selama beberapa hari, seperti makanan, air minum, obat-obatan, pakaian, dan peralatan komunikasi. Tas siaga bencana dapat membantu mengurangi dampak bencana dan memudahkan proses evakuasi.

Berikut adalah beberapa perlengkapan penting yang harus ada di dalam tas siaga bencana:

Dokumen Penting:

  • Salinan KTP
  • KK
  • Akta Kelahiran, dan
  • dokumen penting lainnya.

Simpan dalam plastik kedap air.

KIT Pertolongan Pertama:

  • Obat-obatan pribadi
  • Perban
  • Antiseptik
  • Gunting kecil
  • Sarung tangan sekali pakai

Komunikasi:

  • Ponsel dan charger
  • Power bank
  • Radio baterai

Penerangan:

  • Senter
  • Lilin dan korek api
  • Senter, lilin, dan korek api

Makanan dan Minuman:

  • Makanan non-perishable (kaleng, biskuit, sereal)
  • Air minum kemasan

Perlengkapan Lain:

  • Uang tunai
  • Alat tulis
  • Plastik sampah
  • Selimut tipis
  • Topi dan sarung tangan
  • Peluit darurat

Tips Tambahan:

Pilih tas yang kuat, ringan, dan mudah dibawa. Tas ransel atau tas jinjing berukuran sedang adalah pilihan yang baik. Kemudian susun isi tas dengan rapi agar mudah ditemukan saat dibutuhkan. Jangan lupa periksa dan perbarui isi tas setiap 6 bulan sekali.

Amankan juga rumah dengan memasang rak dan lemari dengan kuat ke dinding.

Jauhkan benda-benda berat dari tempat yang mudah jatuh.

Periksa kondisi rutin instalasi listrik dan gas, pastikan aman dan ajarkan anggota keluarga cara mematikan aliran listrik dan gas.

Penutup

Libatkan seluruh anggota keluarga dalam membuat dan mempersiapkan tas siaga bencana. Lakukan latihan simulasi gempa secara berkala untuk melatih anggota keluarga dalam menghadapi situasi darurat. Bagus juga bila kalian aktif di komunitas bisa menjadi kegiatan rutin untuk berlatih bersama menghadapi bencana.

Selalu perbarui informasi mengenai persiapan menghadapi gempa bumi. Dengan persiapan yang matang, kita dapat meminimalkan risiko dan dampak buruk yang ditimbulkan oleh gempa bumi.

Ingat, keselamatan diri dan keluarga adalah yang utama!

admin

katacara.com adalah cerita kita tentang strategi. gaya, kebiasaan, usaha, tips, dan lain-lain, yang mudah dimengerti dan dilakukan.

Tinggalkan Balasan