Sebuah utas mengejutkan tampil di IG tentang adanya ledakan di SMA Negeri 72 Jakarta, saat ibadah shalat Jumat sedang berlangsung. Awalnya issuenya loud speaker meledak. Tak perlu waktu lama, berita lebih akurat pun muncul di media sosial. Bahwa ledakan tersebut berasal dari bom rakitan dari salah seorang siswa yang kemungkinan besar belajar membuat bom dari dunia Dark Web (Situs Gelap)
Seperti kita ketahui, internet adalah sebuah samudra luas, itu sebabnya istilahnya berselancar mirip berselancar di lautan. Namun yang kita akses sehari-hari (melalui Google, media sosial, atau situs berita) hanyalah permukaannya. Di bawah lapisan yang disebut Surface Web, tersembunyi sebuah dunia digital yang jauh lebih besar dan misterius: Dark Web.
Dark Web sering kali menjadi subjek berita kriminal dan cerita fiksi, dikaitkan dengan aktivitas ilegal dan pasar gelap. Namun, memahami dunia Dark Web secara utuh membutuhkan pemahaman bahwa ia memiliki fungsi yang lebih kompleks—baik yang berbahaya maupun yang etis.
Tiga Lapisan Internet
Untuk memahami dunia Dark Web, kita perlu memvisualisasikan internet dalam tiga lapisan sebagai berikut:
Surface Web (Situs Permukaan)
Ini adalah bagian internet yang dapat diakses oleh search engine standar (Google, Bing, Firefox, dan lain-lain). Surface web mencakup semua situs publik, blog, berita, dan media sosial. Diperkirakan Surface Web hanya mencakup kurang dari 5% dari total konten internet.
Deep Web (Situs Dalam)
Deep web adalah bagian internet yang tidak diindeks oleh mesin pencari dengan mudah. Konten di Deep Web bukanlah konten ilegal, melainkan konten privat yang dilindungi password atau data yang disimpan dalam basis data (database) internal.
Contoh: Rekening bank, e-mail pribadi, catatan medis elektronik, atau halaman administrasi perusahaan yang perlu two-factor authentication (2FA) untuk mengaksesnya. Maraknya hacker dan virus, bahkan bagi teman-teman yang berlangganan hosting, sekarang diminta 2FA juga untuk menjaga client area tetap aman.
Dark Web (Situs Gelap)
Dark Web adalah bagian kecil dari Deep Web yang sengaja disembunyikan dan membutuhkan perangkat lunak khusus untuk mengaksesnya, seperti Tor (The Onion Router) atau I2P (Invisible Internet Project). Dark Web dibangun untuk anonimitas total, menjadikannya tempat berlindung bagi aktivitas ilegal, namun juga bagi kebebasan berekspresi.
Di film-film kriminal, dark web sering digunakan untuk akses serangan kejahatan siber, situs pornografi, pelacuran, narkotika, mata uang palsu, bahkan human traficking yang sekarang marak.
Cara Kerja dan Anonimitas Dark Web
Dark Web didukung oleh teknologi enkripsi berlapis yang dirancang untuk melindungi identitas penggunanya dan lokasi servernya.
Jaringan Tor (The Onion Router)
Jaringan paling terkenal yang digunakan untuk mengakses Dark Web adalah Tor. Tor bekerja dengan cara merutekan lalu lintas internet pengguna melalui jaringan sukarela yang terdiri dari ribuan relay (node) di seluruh dunia.
Sistem Bawang: Data dienkripsi dalam lapisan-lapisan, menyerupai kulit bawang (onion). Setiap relay hanya dapat mendekripsi satu lapisan untuk mengetahui relay berikutnya, namun tidak mengetahui sumber dan tujuan akhir komunikasi. Inilah mengapa situs-situs Dark Web diakhiri dengan domain khusus .onion.
Sulit Dilacak
Karena adanya lapisan enkripsi dan pergerakan data yang melompat-lompat antar node acak, hampir tidak mungkin bagi pihak ketiga untuk melacak lokasi fisik pengguna, alamat IP, atau server situs yang diakses.
Aspek Gelap: Pasar Gelap dan Kejahatan Siber
Aspek paling terkenal dan berbahaya dari dunia Dark Web adalah perannya sebagai pasar gelap virtual (Black Market) ketika anonimitas memfasilitasi perdagangan ilegal.
- Perdagangan Narkotika dan Senjata: Dark Web menampung marketplace besar seperti yang pernah ada (misalnya, Silk Road) yang memfasilitasi perdagangan narkotika, senjata api, dan barang ilegal lainnya.
- Jual Beli Data Curian: Ini adalah pusat perdagangan data pribadi, seperti nomor kartu kredit curian, password yang diretas, informasi identitas (doxxing), hingga akses ke akun bank yang diretas.
- Layanan Kejahatan Siber: Penjahat siber menawarkan jasa hacking, ransomware, atau layanan Distributed Denial of Service (DDoS) attack yang dijual dalam bentuk sewa.
- Konten Ilegal: Sayangnya, Dark Web juga menjadi tempat penyebaran konten-konten paling ilegal dan tidak etis, pornografi, termasuk eksploitasi anak.
Aspek Terang: Perlindungan Kebebasan
Meskipun reputasinya buruk, dunia Dark Web awalnya dikembangkan oleh Angkatan Laut AS untuk komunikasi yang aman dan kini memiliki peran etis yang penting:
- Melawan Sensor: Di negara-negara dengan sensor internet yang ketat atau rezim otoriter, Dark Web memungkinkan jurnalis, aktivis, dan pembangkang untuk berkomunikasi, bertukar informasi, dan mempublikasikan berita tanpa takut dilacak atau dihukum oleh pemerintah.
- Whistleblowing: Whistleblowers (pelapor pelanggaran) dapat menggunakan jaringan Tor untuk menyampaikan dokumen sensitif kepada media atau organisasi HAM tanpa membahayakan identitas mereka.
- Komunikasi Pribadi yang Aman: Bagi individu yang sangat peduli dengan privasi, Tor dan jaringan tersembunyi adalah satu-satunya cara untuk menjamin bahwa komunikasi dan aktivitas online mereka tidak dimonitor oleh pihak mana pun.
Batasan dan Risiko
Mengakses Dark Web memiliki risiko besar:
- Risiko Hukum: Meskipun tujuannya etis, jika Anda mengakses konten ilegal (seperti materi teroris atau eksploitasi anak), Anda melanggar hukum.
- Risiko Malware: Situs Dark Web sering mengandung malware, ransomware, atau virus yang dapat menginfeksi komputer Anda.
- Risiko Penipuan: Pasar gelap di Dark Web dipenuhi penipuan (scam) di mana pembeli membayar namun tidak menerima barang yang dijanjikan.
Penutup
Dunia Dark Web adalah bukti nyata bahwa teknologi bisa menjadi pedang bermata dua. Ia adalah ruang digital yang menjanjikan anonimitas mutlak, yang di satu sisi melayani kejahatan yang paling mengerikan, namun di sisi lain, menawarkan perlindungan vital bagi kebebasan berbicara di era pengawasan massal.
Memahaminya berarti mengakui kompleksitas dan tantangan dalam menjaga privasi dan keamanan di dunia digital.
Sumber image: Photo by Александр Македонский: https://www.pexels.com/photo/dramatic-black-and-white-gas-mask-portrait-29385848/
