Pesona Busana Ecoprint, Memindahkan Keindahan Warna Flora Alami

fashion by semilir

Pesona busana Ecoprint sekarang menjadi tren fashion untuk kembali ke alam. Berbagai teknik pewarnaan dan pelatihan tentang ecoprint dibagikan di media sosial atau diadakan secara tatap muka.

Tahukah Anda tentang teknik pewarnaan Ecoprint? Terdengar asing, namun sebenarnya Ecoprint ini bukan jenis kain baru, tetapi sebuah teknik pewarnaan yang dihasilkan dengan proses handmade. Hasil akhir ecoprint berupa bentukan bunga, daun, potongan kayu dengan warna-warna alami yang cerah maupun lembut, sesuai kreatifitas pembuatnya.

Teknik Ecoprint

Ecoprint merupakan gabungan dua kata, Eco dari kata ekosistem (alam) dan print yang artinya mencetak.

Teknik ecoprint adalah mentransfer warna alam dari tumbuh-tumbuhan. Teknik pewarnaan ecoprint seperti ini dipelopori oleh India Flint. Metode ini dianggap lebih ramah lingkungan karena tidak menggunakan pewarna kain yang rawan mencemari air tanah. 

Hasil ecoprint dapat dimanfaatkan sebagai ecofashion yang menghasilkan produk fashion ramah lingkungan.

Proses pembuatan kain ecoprint tidak jauh berbeda dengan kain batik atau shibori yang sudah kita kenal karena sama-sama menggunakan proses yang dilakukan dengan cara handmade namun yang membedakan kain ini dengan batik dan shibori adalah cara pembuatannya yang sangat unik yaitu dengan cara menempelkan tumbuhan alami ke permukaan kain sebagai cetakan sekaligus pewarna alami.

Membuat kain ecoprint tergolong mudah bahkan Anda dapat membuat kain ini sendiri di rumah dengan bahan-bahan yang biasa ditemui di dapur serta tanaman yang tumbuh di pekarangan rumah. Adapun tanaman yang bisa digunakan untuk membuat ecoprint meliputi daun, bunga bahkan kulit kayu.

Pesona busana ecoprint terletak pada keunikan warna-warna yang nanti tercetak pada kain dan tergantung pada jenis daun, bunga, atau kulit kayu yang dipilih. Bahkan warna-warna daun pun tergantung musim serta kondisi daun, apakah daun segar atau daun kering. Itu sebabnya bisa dikatakan hasil ecoprint tidak ada yang sama, apalagi pengerjaannya satu persatu secara manual.

Siapkan Alat dan Bahannya

  • Kain berwarna cerah dengan serat alami seperti katun, sutera dan kanvas.
  • Daun, bunga hingga kulit kayu yang ingin digunakan
  • Air cuka
  • Palu 
  • Campuran air tawas
  • Pipa paralon atau kayu berbentuk silinder
  • Tali
  • Panci untuk mengukus

Cara Membuatnya

Pilihan yang baik untuk mencetak adalah bahan yang mengandung tanin tinggi, kulit kayu, daun maple Jepang, dan kayu putih juga merupakan pilihan yang bagus. Bunga dan sisa dapur juga bisa digunakan, bereksperimen dan lihat mana yang paling cocok untuk Anda.

Memang perlu kesabaran untuk menghasilkan cetakan kain yang rapi dan warnanya menonjol walaupun bisa saja warnanya lembut.

Untuk melakukan ecoprint dapat dilakukan dengan dua cara yaitu teknik iron blanket dan teknik pounding, dan di artikel kali ini yang akan dijelaskan adalah menggunakan teknik pounding.

  • Bentangkan kain dan letakan daun, bunga atau kulit kayu di atas kain sesuai dengan posisi yang Anda inginkan.
  • Pukul bahan-bahan tersebut dengan palu hingga warna alami menempel pada kain.
  • Angkat secara perlahan bahan-bahan yang telah dipukul
  • Jemur kain yang telah bermotif hingga kering
  • Rendam kain dalam campuran air tawas selama dua jam
  • Kain ecoprint sudah jadi dan dapat dijadikan pakaian yang kamu inginkan

Teknik lainnya adalah:

menyusun flora pada kain

  • Flora disusun di atas kain lalu digulung dengan bantuan kayu bulat seperti tabung. Mirip roll penipis adonan kue. Gulung dengan rapat, kemudian lilitkan tali sampai penuh, agar dedaunan dan bunga tak mudah terlepas.
  • Panaskan panci berisi air, kain yang sudah digulung dikukus dalam panci selama sekitar 1-1,5 jam. 
  • Setelah direbus gulungan ini diangin-anginkan sebentar sebelum dibuka. Hasilnya adalah motif-motif flora yang aneka ragam sesuai dengan motif tumbuhan yang dicetak.
  • Kain diangin-anginkan supaya kering dan siap dibentuk menjadi busana ecoprint yang mempesona.

kain hasil ecoprint

Semoga bermanfaat.

This Post Has One Comment

  1. Wah, bahan pewarna ramah lingkungan dan hasilnya pun juga indah dan menarik. Unik dan cantik.

Tinggalkan Balasan